Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudah perusahaan beroperasi.
Tujuan perencanaan fasilitas adalah:
- Menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan material handling dan penyimpanan.
- Menggunakan tenaga kerja, ruang, peralatan dan energi secara efektif.
- Meminimalkan investasi modal.
- Mempermudah pemeliharaan.
- Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.
Proses perencanaan fasilitas berbentuk daur ulang dengan menggunakan pendekatan Engineering Design Process, yakni: (Tompkins, 1984)
Fase I;
- Tetapkan tujuan dari fasilitas.
Fase II;
- Tentukan kegiatan utama dan penunjang yang diperlukan dalam mencapai tujuan. Baik kegiatan utama atau penunjang harus jelas spesifikasinya karena berkaitan dengan operasi, peralatan, personil, dan aliran proses.
- Tentukan hubungan antar semua kegiatan dan interaksi antar semua kegiatan tersebut bauk yang kualitatif maupun yang kuantitatif.
- Tentukan kebutuhan ruangan untuk semua kegiatan, termasuk peralatan, material dan personilnya.
- Susun dan kembangkan berbagai alternatif dari rencana fasilitas baik lokasi dan disain.
- Evaluasi alternatif-alternatif tersebut.
- Pilih rencana fasilitas yang terbaik.
Fase III
- Terapkan rencana fasilitas yang telah dipilih. Mulai dari persiapan hingga pengawasan yang matang.
- Pelihara dan sesuaikan dengan keadaan yang sedang terjadi.
- Kembali ke fase I dan evaluasi, apakah tujuan yang semula masih tetap atau sudah ada perubahan.
Advertisements