Tag Archives: human relation

Rancangan organisasi (Organization Design)

Berikut ini rancangan organisasi ditinjau dari ketiga model dan teori, sehingga mencerminkan jiwa dan semangat dari masing-masing model tersebut:

  • Struktur Organisasi Model Traditional.

Struktur organisasi pada model ini adalah berbentuk piramida yang sanjgat runcing, walaupun terdapat beberapa variasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. Ciri utamanya adalah terdapat pemisahan secara tegas antara pekerjaan thinking dan pekerjaan doing. Semakin ke atas piramida semakin dominan pekerjaan thinking dibandingkan doing. Sehingga yang terjadi adalah hubungan ke atas atau hubungan ke bawah. Hubungan ke atas adalah bersifat pertanggungjawaban sedangkan hubungan ke bawah adalah bersifat instruktif dan pengendalian.

  • Struktur Organisasi Model Human Relations.

Konsep inti dari struktur organisasi model human relation adalah struktur tentang keberadaannya, dimana pada model ini memberikan kebebasan para manager untuk mengembangkan teknik-teknik dan mekanisme-mekanisme yang akan membantu mereka dan bawahannya untuk menyesuaikan pada rintangan struktural, ketimbang menyediakan prinsip-prinsip yang akan menuntun rancangan struktur organisasi itu sendiri. Dengan demikian struktur model ini mengakui adanya struktur informal didalam organisasi dan mendukung berbagai macam off line.

  • Struktur Organisasi Model MSDM

Model ini berangkat dari anggapan bahwa orang lebih banyak self-direction dan self-control yang lebih kreatif daripada sekedar memenuhi tuntutan pekerjaan. Model struktur organisasi ini dirancang untuk lebioh fleksibel dan interaktif baik di tingkat strukturnya maupun pada posisi yang saling berinteraksi. Penetapan tujuan secara konsensus merupakan ciri yang menonjol pada model ini.

3 Model Teori Management SDM

Ada tiga teori utama management SDM yang hingga kini masih terpakai di dalam dunia usaha, diantaranya adalah:

  • Teori Management Tradisional, teori ini berkembang pada abad 19 yang menitikberatkan pada bagaimana para pegawai/karyawan untuk mematuhi/mengikuti langkah-langkah yang sudah ditetapkan bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Para bawahan tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas, kemandirian, melainkan hanya dilatih untuk menjadi setia dan loyal. Dua konsep utama yang merupakan pusat model tradisional ini adalah: (a) Ketertiban dan stabilitas (orderliness) dan (b) kewenangan yang didasarkan pada kemampuan.
  • Teori Human Relations, teori ini merupakan pengembangan dan penggabungan dari teori model tradisional dimana management harus berhubungan dengan manusia seutuhnya daripada hanya ketrampilan dan bakat. Dengan demikian penekanan pada unsur manusia selalu dikaitkan dengan hasil yang lebih baik, produksi yang lebih tinggi, efisiensi yang meningkat,dan efektifitas yang meningkat.
  • Teori Human Resources Management, teori ini berangkat dari pemahaman dasar atas kebutuhan dasar manusia sesuai dengan teori Abraham Maslow (1> Basic physical needs, 2> Safety and security needs, 3> Need to belong – to be wanted and loved, 4> Need for achievement, status, and self-esteem, 5> Self actualization) sehingga pengakuan luar kurang penting ketimbang kepuasan bathiniah. Model ini menekankan bahwa jika menginginkan performansi suatu bagian lebih baik, maka seorang manager harus lebih baik banyak memanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya bawahannya.

Solusi mismanagement

Mis management dapat terjadi pada setiap level organisasi, baik di tingkat badan usaha, instansi pemerintahan maupun di organisasi sosial. Continue reading